empatide.co.id
Dampak Rating ESRB/PEGI pada Penjualan Game: Antara Panduan Orang Tua dan Persepsi Pasar
Industri game telah berkembang pesat menjadi kekuatan ekonomi global yang melampaui industri film dan musik. Seiring dengan pertumbuhan ini, muncul pula kekhawatiran tentang konten yang disajikan dalam game, terutama yang berpotensi memengaruhi pemain muda. Sebagai respons terhadap kekhawatiran ini, sistem rating game seperti ESRB (Entertainment Software Ratings Board) di Amerika Utara dan PEGI (Pan European Game Information) di Eropa, dibentuk untuk memberikan panduan bagi orang tua dan konsumen dalam memilih game yang sesuai. Namun, pertanyaannya kemudian adalah, seberapa besar pengaruh rating ini terhadap penjualan game? Apakah rating tertentu dapat menjadi pedang bermata dua, yang di satu sisi melindungi anak-anak, namun di sisi lain membatasi potensi komersial sebuah game?
Peran dan Fungsi Rating ESRB dan PEGI
Sebelum membahas dampak rating terhadap penjualan, penting untuk memahami peran dan fungsi utama dari sistem rating ini. ESRB dan PEGI memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan informasi yang jelas dan ringkas tentang konten game kepada konsumen, khususnya orang tua. Informasi ini mencakup:
- Rating Usia: Menunjukkan kelompok usia yang sesuai untuk memainkan game tersebut. Misalnya, E (Everyone) untuk ESRB dan 3+ untuk PEGI menunjukkan game yang cocok untuk semua umur, sementara M (Mature) untuk ESRB dan 18+ untuk PEGI menunjukkan game yang ditujukan untuk pemain dewasa.
- Deskriptor Konten: Menjelaskan elemen-elemen konten yang mungkin menjadi perhatian, seperti kekerasan, bahasa kasar, konten seksual, atau penggunaan narkoba. Deskriptor ini membantu orang tua untuk memahami secara lebih detail mengapa sebuah game mendapatkan rating tertentu.
Sistem rating ini bersifat sukarela, dalam artian pengembang game tidak diwajibkan untuk mengajukan game mereka untuk dinilai. Namun, sebagian besar toko ritel dan platform digital mewajibkan game untuk memiliki rating sebelum dapat dijual atau didistribusikan. Hal ini menjadikan rating sebagai bagian integral dari proses peluncuran game.
Pengaruh Rating Terhadap Keputusan Pembelian
Rating ESRB dan PEGI memainkan peran penting dalam memengaruhi keputusan pembelian game, terutama bagi orang tua yang ingin memastikan bahwa anak-anak mereka memainkan game yang sesuai dengan usia dan nilai-nilai keluarga. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang tua cenderung lebih memilih game dengan rating E atau E10+ (ESRB) dan 3+ atau 7+ (PEGI) untuk anak-anak mereka, karena game-game ini umumnya dianggap aman dan tidak mengandung konten yang tidak pantas.
Namun, pengaruh rating tidak hanya terbatas pada orang tua. Remaja dan dewasa juga seringkali mempertimbangkan rating sebelum membeli game. Beberapa pemain mungkin menghindari game dengan rating M atau 18+ karena tidak tertarik dengan konten dewasa, sementara yang lain justru mencari game dengan rating tersebut karena menawarkan pengalaman yang lebih menantang dan kompleks.
Dampak Rating pada Penjualan Game
Secara umum, game dengan rating E atau E10+ (ESRB) dan 3+ atau 7+ (PEGI) memiliki potensi pasar yang lebih luas, karena dapat dimainkan oleh semua kelompok usia. Hal ini dapat berdampak positif pada penjualan, karena game tersebut dapat menjangkau audiens yang lebih besar. Sebaliknya, game dengan rating M atau 18+ memiliki potensi pasar yang lebih terbatas, karena hanya ditujukan untuk pemain dewasa.
Namun, bukan berarti game dengan rating M atau 18+ tidak dapat sukses secara komersial. Banyak game dewasa yang berhasil mencetak penjualan yang fantastis, bahkan melampaui game dengan rating yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas game, pemasaran yang efektif, dan daya tarik genre juga memainkan peran penting dalam menentukan kesuksesan penjualan.
Rating Sebagai Alat Pemasaran
Dalam beberapa kasus, rating ESRB dan PEGI dapat dimanfaatkan sebagai alat pemasaran. Misalnya, pengembang game dapat menyoroti rating E atau 3+ dalam materi promosi untuk menarik perhatian orang tua dan pemain muda. Di sisi lain, pengembang game dewasa dapat menggunakan rating M atau 18+ untuk menarik perhatian pemain yang mencari pengalaman yang lebih intens dan realistis.
Kontroversi seputar rating juga dapat menjadi bumerang, tetapi juga dapat meningkatkan visibilitas game. Misalnya, jika sebuah game ditarik dari peredaran atau mendapatkan rating AO (Adults Only) karena konten yang sangat ekstrem, hal ini dapat memicu perdebatan publik dan meningkatkan rasa ingin tahu pemain. Dalam beberapa kasus, kontroversi semacam ini justru dapat meningkatkan penjualan game.
Faktor-faktor Lain yang Memengaruhi Penjualan Game
Selain rating, ada banyak faktor lain yang memengaruhi penjualan game, antara lain:
- Kualitas Game: Kualitas gameplay, grafis, cerita, dan fitur-fitur lainnya sangat penting dalam menentukan kesuksesan sebuah game. Game yang berkualitas tinggi cenderung mendapatkan ulasan positif dan rekomendasi dari mulut ke mulut, yang dapat meningkatkan penjualan.
- Genre: Genre game juga memengaruhi potensi pasar. Game dengan genre populer seperti action, adventure, dan role-playing game (RPG) cenderung memiliki audiens yang lebih besar daripada game dengan genre yang lebih niche.
- Pemasaran: Pemasaran yang efektif dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang game dan menarik perhatian pemain. Strategi pemasaran yang umum meliputi iklan, promosi, hubungan masyarakat, dan pemasaran media sosial.
- Harga: Harga game juga memengaruhi keputusan pembelian. Game dengan harga yang terlalu tinggi mungkin sulit dijual, terutama jika ada alternatif yang lebih murah dengan kualitas yang sebanding.
- Platform: Platform tempat game dirilis juga memengaruhi penjualan. Game yang dirilis di platform populer seperti PlayStation, Xbox, dan PC cenderung memiliki penjualan yang lebih tinggi daripada game yang dirilis di platform yang kurang populer.
Kesimpulan
Rating ESRB dan PEGI memiliki dampak yang signifikan terhadap penjualan game, terutama dalam memengaruhi keputusan pembelian orang tua dan pemain yang peduli dengan konten game. Game dengan rating yang lebih rendah cenderung memiliki potensi pasar yang lebih luas, sementara game dengan rating yang lebih tinggi memiliki potensi pasar yang lebih terbatas.
Namun, rating bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan penjualan game. Kualitas game, genre, pemasaran, harga, dan platform juga memainkan peran penting. Pengembang game perlu mempertimbangkan semua faktor ini saat mengembangkan dan memasarkan game mereka untuk memaksimalkan potensi penjualan.
Pada akhirnya, sistem rating ESRB dan PEGI memberikan manfaat yang signifikan bagi industri game dan konsumen. Sistem ini membantu orang tua untuk membuat keputusan yang tepat tentang game yang dimainkan oleh anak-anak mereka, sekaligus memberikan informasi yang berguna bagi pemain dewasa yang mencari pengalaman bermain game yang sesuai dengan preferensi mereka. Seiring dengan perkembangan industri game, sistem rating ini perlu terus dievaluasi dan diperbarui untuk memastikan bahwa tetap relevan dan efektif dalam memberikan panduan bagi konsumen.