Posted in

Daftar Protagonis Paling Tragis dalam Video Game: Ketika Kemenangan Terasa Pahit

empatide.co.id

Daftar Protagonis Paling Tragis dalam Video Game: Ketika Kemenangan Terasa Pahit

Video game, sebagai media interaktif, menawarkan pengalaman mendalam yang seringkali menguras emosi. Kita tertawa, bersemangat, dan terkadang, merasakan kepedihan yang mendalam bersama karakter yang kita kendalikan. Beberapa protagonis dirancang untuk menghadapi tantangan berat, namun takdir tragis mereka meninggalkan bekas luka yang tak terlupakan bagi para pemain. Artikel ini akan membahas beberapa protagonis video game yang paling tragis, menyoroti kisah mereka yang mengharukan dan alasan mengapa mereka begitu melekat di hati kita.

1. Arthur Morgan (Red Dead Redemption 2): Koboi dengan Hati Emas

Arthur Morgan, sang outlaw dalam Red Dead Redemption 2, adalah contoh sempurna protagonis yang tragis. Di bawah penampilan luarnya yang kasar, Arthur menyimpan hati yang penuh dengan konflik internal. Ia setia pada geng Van der Linde, namun ia mulai mempertanyakan moralitas dan arah hidup mereka seiring dengan berjalannya waktu.

Tragedi Arthur mencapai puncaknya ketika ia didiagnosis menderita tuberkulosis. Penyakit ini tidak hanya menghancurkan fisiknya, tetapi juga memaksanya untuk merenungkan kehidupan yang telah ia jalani. Ia berusaha menebus dosa-dosanya dengan membantu orang lain, melindungi John Marston dan keluarganya, serta mencoba untuk meninggalkan warisan yang lebih baik. Kematian Arthur, diiringi matahari terbit yang indah, adalah momen yang menghancurkan hati, terutama karena ia meninggal bukan karena peluru, tetapi karena penyakit yang tak terhindarkan. Pengorbanannya untuk orang-orang yang ia cintai menjadikannya salah satu protagonis paling tragis dan heroik dalam sejarah game.

2. Joel Miller (The Last of Us): Ayah yang Kehilangan Segalanya

Joel Miller dari The Last of Us adalah seorang pria yang hidupnya hancur akibat wabah jamur Cordyceps. Kehilangan putrinya, Sarah, di awal wabah membuatnya menjadi pribadi yang dingin, keras, dan pragmatis. Bertahun-tahun kemudian, ia menemukan secercah harapan dalam diri Ellie, seorang gadis remaja yang kebal terhadap infeksi.

Joel ditugaskan untuk mengawal Ellie ke kelompok Fireflies, yang percaya bahwa Ellie adalah kunci untuk menemukan obat. Selama perjalanan mereka, Joel dan Ellie menjalin ikatan yang kuat, dan Joel mulai melihat Ellie sebagai pengganti putrinya yang telah lama hilang. Namun, ketika Joel mengetahui bahwa pembuatan obat akan membunuh Ellie, ia membuat keputusan yang kontroversial: ia membantai seluruh markas Fireflies dan menyelamatkan Ellie, berbohong kepadanya tentang apa yang terjadi.

Tindakan Joel mungkin bisa dimengerti, tetapi ia menghancurkan harapan umat manusia untuk menemukan obat dan merusak kepercayaan Ellie kepadanya. Ia hidup dengan beban keputusannya, mengetahui bahwa ia telah melakukan sesuatu yang mengerikan untuk melindungi orang yang dicintainya. Kisah Joel adalah tragedi seorang ayah yang tidak bisa melepaskan masa lalunya dan bersedia melakukan apa saja untuk melindungi orang yang ia cintai, bahkan jika itu berarti mengorbankan dunia.

3. Commander Shepard (Mass Effect Trilogy): Pahlawan yang Selalu Berkorban

Commander Shepard dari trilogi Mass Effect adalah pahlawan galaksi yang berjuang melawan ancaman Reaper. Sepanjang tiga game, Shepard menghadapi pilihan sulit, membuat pengorbanan besar, dan kehilangan banyak teman. Shepard adalah simbol harapan bagi banyak orang, tetapi ia juga membawa beban berat di pundaknya.

Shepard berulang kali menghadapi kematian, baik dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Ia harus membuat keputusan yang akan menentukan nasib seluruh peradaban, seringkali dengan informasi yang tidak lengkap dan konsekuensi yang tidak terduga. Pada akhirnya, Shepard harus mengorbankan dirinya sendiri untuk mengalahkan Reaper, memastikan kelangsungan hidup semua kehidupan organik di galaksi.

Tragedi Shepard terletak pada kenyataan bahwa ia tidak pernah bisa benar-benar menikmati kemenangan. Ia selalu harus berkorban, selalu harus menanggung beban dunia di pundaknya. Ia adalah pahlawan yang tidak pernah meminta untuk menjadi pahlawan, tetapi ia melakukan apa yang harus dilakukan, bahkan jika itu berarti kehilangan segalanya.

4. Wander (Shadow of the Colossus): Mencari Cinta dengan Harga Mahal

Wander dari Shadow of the Colossus adalah seorang pemuda yang melakukan perjalanan ke Forbidden Land untuk menghidupkan kembali seorang gadis bernama Mono. Ia membuat perjanjian dengan entitas misterius bernama Dormin, yang menjanjikan untuk menghidupkan Mono jika Wander membunuh enam belas Colossi yang berkeliaran di seluruh negeri.

Wander tanpa ragu membunuh Colossi, masing-masing lebih besar dan lebih menakutkan dari yang sebelumnya. Namun, setiap Colossus yang ia kalahkan juga mencemari tubuhnya dengan kekuatan gelap. Seiring dengan berjalannya waktu, Wander semakin kehilangan kemanusiaannya, menjadi lebih agresif dan brutal.

Pada akhirnya, Wander berhasil menghidupkan kembali Mono, tetapi ia sendiri dikorbankan dalam proses tersebut. Ia diubah menjadi bayi yang baru lahir, tanpa ingatan tentang kehidupan sebelumnya. Tragedi Wander terletak pada kenyataan bahwa ia melakukan segalanya demi cinta, tetapi ia kehilangan segalanya dalam proses tersebut. Ia menjadi korban dari ambisinya sendiri, membayar harga yang sangat mahal untuk menghidupkan kembali orang yang dicintainya.

5. The Prince (Prince of Persia: The Sands of Time): Terjebak dalam Lingkaran Waktu

Pangeran dari Prince of Persia: The Sands of Time adalah seorang pangeran muda yang secara tidak sengaja melepaskan Sands of Time, mengubah penduduk kerajaannya menjadi monster. Ia kemudian bekerja sama dengan Farah, seorang putri dari kerajaan yang ditaklukkan, untuk mengembalikan Sands of Time ke tempatnya dan membatalkan kerusakan yang telah ia lakukan.

Pangeran memiliki belati yang memungkinkannya untuk memutar balik waktu, yang ia gunakan untuk menghindari kematian dan memecahkan teka-teki. Namun, ia juga menyadari bahwa menggunakan belati memiliki konsekuensi yang tidak terduga. Setiap kali ia memutar balik waktu, ia mengubah takdir, yang dapat menyebabkan hasil yang tidak diinginkan.

Pada akhirnya, Pangeran berhasil mengembalikan Sands of Time ke tempatnya dan membatalkan kerusakan yang telah ia lakukan. Namun, dalam proses tersebut, ia kehilangan ingatannya tentang Farah dan petualangan mereka bersama. Tragedi Pangeran terletak pada kenyataan bahwa ia harus melupakan cinta sejatinya untuk menyelamatkan kerajaannya. Ia adalah pahlawan yang tidak bisa menikmati buah dari kemenangannya, karena ia harus mengorbankan kebahagiaannya sendiri untuk kebaikan yang lebih besar.

Kesimpulan

Protagonis tragis ini hanyalah beberapa contoh dari banyak karakter dalam video game yang menghadapi kesulitan yang luar biasa dan membuat pengorbanan besar. Kisah mereka menyentuh kita karena mereka mencerminkan perjuangan manusia yang universal: cinta, kehilangan, penebusan, dan pengorbanan. Mereka mengingatkan kita bahwa kemenangan seringkali datang dengan harga, dan bahwa bahkan para pahlawan pun bisa menderita. Dengan memahami dan menghargai kompleksitas karakter-karakter ini, kita dapat lebih menghargai kekuatan video game sebagai media bercerita dan merasakan dampak emosional yang mendalam dari pengalaman bermain game. Kisah mereka akan terus bergema di benak kita lama setelah kita mematikan konsol atau komputer kita.

Daftar Protagonis Paling Tragis dalam Video Game: Ketika Kemenangan Terasa Pahit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *